PALEMBANG - Pengobatan gratis yang digelar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Sumatera Selatan pada hari kedua kemarin (21/10) tetap diserbu. Ratusan orang berbondong-bondong, datang memadati lokasi acara di halaman parkir Polsek Seberang Ulu (SU) I. Tak sedikit di antara mereka mengajak serta anggota keluarganya, meskipun tidak mengalami keluhan apapun. Seperti penuturan Eli, warga Kertapati. "Aku tidak sakit, tapi kepingin periksa. Siapa tahu ada penyakit? Lagian juga 'kan gratis," ujar Eli, sambil mengatakan, niat awal dirinya hanya ingin mengantarkan ibunya berobat karena keluhan sakit kepala.
Nah, karena banyaknya warga yang berobat, tidak sampai 2 jam dari pembukaan, pukul 08.00 WIB, jumlah pasien yang mendaftar mencapai 800 orang. Target panitia sendiri 1000 orang. Bahkan, pada pukul 10.30 WIB tercatat sebanyak 1.100 warga yang ngantri.
Panitia pun kelabakan. Pasalnya, setelah diperiksa, mereka harus menyiapkan obat bagi para pasien tersebut yang tentu saja tidak secepat dengan pemeriksaan dokter.
Saking ramainya, panitia harus memanggil pasien yang mengambil obat dengan menggunakan alat pengeras suara. Tak jarang pula panitia menuliskan nomor pendaftaran di selembar kertas besar-besar agar dapat dilihat warga dengan jelas.
Keluhan penyakit juga beragam. Mulai dari sakit kepala, mual, sesak, demam hingga tumor. Warga sendiri berasal dari pelbagai penjuru kota Palembang. Bahkan beberapa berasal dari luar kota.
Contohnya Fatimah, penduduk asal Bangka ini sengaja datang ke Palembang untuk mengikuti pengobatan gratis INTI Sumsel. Ia sejak 40 tahun yang lalu mengaku mengidap penyakit asma, batuk dan darah tinggi.
"Aku sudah seminggu ini tidak bisa tidur. Padahal, aku sudah berobat tapi tidak sembuh-sembuh," katanya. Tak jarang ia harus merogoh sakunya dalam-dalam hingga ratusan ribu ketika berobat ke dokter, belum lagi untuk membeli obat di apotik. "Syukur ada pengobatan gratis, jadi bisa berhemat dan mengurangi beban," tukasnya.
Namun, karena keterbatasan waktu, sejumlah warga yang datang belakangan tidak bisa menikmati pengobatan gratis tersebut. Mereka hanya bisa diam dan pulang dengan tangan hampa setelah panitia menutup pendaftaran. "Tolonglah Pak, kita ini sudah datang dari jauh," keluh Sofiah, warga 3/4 Ulu Palembang .
Menurutnya, ia baru tahu kalau ada pengobatan gratis di daerahnya. "Ya, terpaksa pulang dik. Panitia tidak menerima lagi," katanya dengan wajah lesu.
Ketua INTI Sumsel, Yusuf Masawa didampingi Ketua Panita Henry Kushadi mengatakan, dibatasinya pendaftaran dikarenakan tim dokter yang berasal dari INTI pusat harus kembali ke tempat tugasnya masing-masing dengan menggunakan penerbangan siang.
"Aksi semacam ini akan rutin kita lakukan. Di samping program-program lain yang kita lakukan sebagai wujud kepedulian terhadap warga Sumsel khususnya dan Indonesia umumnya," tukas Yusuf.
Untuk bakti sosial (baksos) ini, INTI Sumsel mendatangkan langsung 27 orang dokter ahli dan tangguh dari Jakarta. Belasan dokter lokal Palembang dan 30 orang relawan. Sedangkan untuk baksos yang digelar Sabtu, panitia juga bekerjasama dengan tim kesehatan Polda Sumsel sebanyak 26 orang tenaga medis dan paramedis yang terdiri dari 2 orang dokter spesialis, 5 dokter umum, dan 1 dokter gigi
Ketua tim dokter Polda AKBP Soesilo Pradoto didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Dr Bandarsyah mengatakan, pihaknya hanya sebagai perkuatan. "Hanya membantu saja," ujar Pradoto.
Terpisah, Ketua Tim Kesehatan dan Sosial INTI Pusat Dr dr Lie Dharmawan SpB, SpBTKV mengatakan untuk pasien penyakit ringan, hanya diberi obat-obatan sesuai dengan yang mereka butuhkan. Pihaknya juga menyiapkan tempat bedah minor bagi pasien yang menderita penyakit ringan seperti tumor jinak, ambien dan kuku infeksi. "Sedangkan bagi penderita penyakit parah, telah kita usulkan untuk dirujuk oleh tim dokter Polda ke rumah sakit terdekat. Namun, tentu saja semuanya harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Polisi Kota Besar (Kapoltabes) Palembang Kombes Pol Drs H Zainul Arifin SH MH didampingi Kapolsek SU I AKP Romli Ridwan menyambut baik aksi yang dilakukan oleh INTI tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu. "Hal ini harus dicontoh oleh lembaga-lembaga lain," kata Kapoltabes di sela-sela kegiatan baksos. (mg13)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar